PENDAHULUAN
Pada dasarnya suatu perusahaan
didirikan adalah untuk menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Serta untuk mencapai tujuan dari pendirian perusahaan tersebut
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut
setiap perusahaan untuk mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki dalam
mencapai tujuannya. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama
yaitu untuk memperoleh laba yang optimal, berkembang dan tetap mampu
mempertahankan eksistensi usahanya di masa yang akan datang.
Di Indonesia, usaha dagang yang dapat diterima dengan baik
dan menarik bagi kelompok konsumen adalah produk yang mewakili barang yang
banyak dicari oleh konsumen. Kualitas produk dipengaruhi oleh proses produksi maupun
bahan baku yang digunakan. Persaingan antar usaha pun terjadi didalam
menetapkan harga, perusahaan berusaha untuk menawarkan harga semenarik mungkin
terhadap konsumen. Untuk menentukan harga jual yang terjangkau yang menjadi
dasar adalah biaya-biaya yang terjadi didalam proses produksi.sebuah produk,
contoh : usaha kuliner bakso, tentu saja mengalami proses produksi, mulai dari
pengolahan bahan baku hingga menjadi produk jadi.
Informasi biaya yang tepat dan akurat dapat membantu
perusahaan untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan mutu produk tersebut.
Dengan menghitung harga pokok produksi, semua biaya-biaya yang dikeluarkan
dalam mengolah suatu produk akan lebih jelas terlihat sehingga informasi biaya
yang lengkap dapat disajikan. Harga pokok produksi memuat informasi biaya yang
diperlukan sebagai dasar penentuan harga jual, yaitu dengan menghitung harga
pokok produksi dan menambahkan keuntungan yang diinginkan.
Penentuan harga jual dipengaruhi oleh ketelitian dalam
menentukan harga pokok produksi, apabila terjadi kesalahan didalam penentuan
harga pokok produksi baik dalam pencatatan, penyajian dalam laporan keuangan
akan membawa perusahaan kepada situasi yang akan merugikan perusahaan, karena
perhitungan laba yang diperoleh. Selain harga pokok produksi mempunyai peranan
yang penting didalam penentuan harga jual juga untuk menilai apakah biaya-biaya
yang terjadi didalam suatu produksi telah dilaksanakan secara efisien sesuai
dengan output yang dihasilkan dan membantu didalam pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan produksi dan penjualan dagang.
Berdasarkan uraian yang
telah dikemukakan di atas, maka penulis mengambil judul :
“Penentuan harga pokok produksi berdasarkan full costing dan
variable costing sebagai dasar penentu harga jual bakso“
1.2. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka permasalahan
dalam penelitian ini adalah :
1. Berapa harga pokok
produksi menurut metode full costing dan variable costing pada UKM “Bakso Otoy”
?
2. Berapa harga jual yang
tepat untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan ?
1.2.2 Batasan Masalah
Dalam penulisan ilmiah ini penulis membatasi masalah yaitu
menganalisis Harga pokok produksi pada Bakso Otoy. Data yang digunakan bulan April
2012.
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menentukan harga
pokok produksi dengan metode full costing dan variable costing.
2. Untuk menentukan harga
jual yang tepat agar memperoleh laba yang diharapkan.
1.1 Biaya Bahan Baku
Tabel 3.4 Biaya Bahan-Bahan
No
|
Keterangan
|
Harga
(Rp)
|
1
|
Daging
|
255.000
|
2
|
Urat
|
84.000
|
3
|
Mie kuning
|
20.000
|
4
|
Mie putih
|
20.000
|
5
|
Toge, sayur, seledri
|
12.000
|
6
|
Saos
|
30.000
|
7
|
Kecap
|
21.000
|
8
|
Cuka
|
4.000
|
9
|
Cabe
|
5.500
|
10
|
Bawang goreng
|
21.000
|
11
|
Garam
|
2.000
|
12
|
Penyedap rasa
|
10.500
|
13
|
Biaya giling
|
23.000
|
|
Total
|
508.000
|
Tabel 3.5 Biaya Peralatan
No
|
Keterangan
|
Banyak
|
Harga
(Rp)
|
Total
(Rp)
|
Masa pakai*)
|
Penyusutan**)
|
per bulan
(Rp)
|
per hari
(Rp)
|
1
|
Gerobak bakso
|
1
|
500.000
|
500.000
|
5
|
8.333
|
278
|
2
|
Kompor gas + tabung
|
1
|
475.000
|
475.000
|
3
|
13.194
|
440
|
3
|
Kompor
|
2
|
75.000
|
150.000
|
1
|
12.500
|
417
|
4
|
Panci air bakso
|
1
|
275.000
|
275.000
|
1
|
22.917
|
764
|
5
|
Panci masak air
|
1
|
50.000
|
50.000
|
1
|
4.167
|
139
|
6
|
Baskom besar
|
1
|
5.000
|
5.000
|
1
|
417
|
14
|
7
|
Wajan
|
1
|
35.000
|
35.000
|
1
|
2.917
|
97
|
8
|
Pisau
|
2
|
2.500
|
5.000
|
0,5
|
833
|
28
|
9
|
Talenan
|
1
|
5.000
|
5.000
|
1
|
417
|
14
|
10
|
Sendok bakso
|
1
|
10.000
|
10.000
|
1
|
833
|
28
|
11
|
Saringan
|
1
|
10.000
|
10.000
|
1
|
833
|
28
|
12
|
Wadah bumbu
|
4
|
7.500
|
30.000
|
1
|
2.500
|
83
|
13
|
Rak piring
|
1
|
100.000
|
100.000
|
2
|
4.167
|
139
|
14
|
Lap
|
6
|
3.333
|
20.000
|
0,5
|
3.333
|
111
|
15
|
Meja
|
4
|
50.000
|
200.000
|
2
|
8.333
|
278
|
16
|
Kursi
|
16
|
23.000
|
368.000
|
2
|
15.333
|
511
|
17
|
Mangkok
|
30
|
2.500
|
75.000
|
2
|
3.125
|
104
|
18
|
Sendok
|
30
|
583
|
17.500
|
2
|
729
|
24
|
19
|
Garpu
|
30
|
583
|
17.500
|
2
|
729
|
24
|
20
|
Tempat Sendok
|
4
|
4.000
|
16.000
|
2
|
667
|
22
|
21
|
Gelas
|
30
|
833
|
25.000
|
2
|
1.042
|
35
|
22
|
Wadah tisu
|
4
|
10.000
|
40.000
|
2
|
1.667
|
56
|
23
|
Dispenser
|
1
|
100.000
|
100.000
|
1
|
8.333
|
278
|
24
|
Asbak
|
4
|
2.500
|
10.000
|
2
|
417
|
14
|
|
Total
|
|
|
2.539.000
|
|
117.736
|
3.925
|
Keterangan :
*) Per tahun dan
habis pakai
**) Metode yang
digunakan adalah metode rata-rata
Tabel 3.6 Biaya Lain-Lain
No
|
Keterangan
|
Per bulan
(Rp)
|
Per hari
(Rp)
|
1
|
Biaya sewa gedung***)
|
666.667
|
22.222
|
2
|
Biaya listrik
|
100.000
|
3.333
|
3
|
Biaya Air
|
150.000
|
5.000
|
|
Total
|
|
30.555
|
Keterangan :
***) Biaya sewa
gedung adalah Rp 8.000.000 per tahun
1.2 Perhitungan Dengan
Metode Full Costing
Untuk
perlu diketahui, bahwa usaha ini merupakan usaha yang menggunakan model usaha antar keluarga, sehingga untuk
biaya tenaga kerja ditiadakan.
1.2.1 Perhitungan HPP
Total
Sebagaimana
telah disebutkan sebelumnya bahwa asumsi dasar yang digunakan adalah asumsi
penjualan harian, sehingga HPP total yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
HPP per hari.
Tabel 3.7 HPP Total Menurut Full Costing
No
|
Keterangan
|
Per hari
(Rp)
|
1
|
Biaya bahan-bahan
|
508.000
|
2
|
Biaya Overhead
|
|
|
- Biaya sewa gedung
|
22.222
|
|
- Biaya listrik
|
3.333
|
|
- Biaya Air
|
5.000
|
|
- Biaya Penyusutan
|
3.925
|
|
Total
|
542.480
|
Dari
tabel 3.7 dapat
diketahui bahwa HPP total adalah sebesar Rp 542.480
1.2.2 Perhitungan HPP
Per Satuan
Untuk
HPP per satuan yang penyusun maksud disini adalah HPP untuk menghasilkan
semangkok bakso, sehingga
perhitungan HPP per satuan adalah HPP total harian dibagi dengan jumlah bakso yang
dihasilkan dalam satuan mangkok. Perhitungannya dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Sementara,
untuk jumlah bakso yang dihasilkan dengan bahan-bahan yang dipaparkan di atas, dapat
menghasilkan rata-rata 125 mangkok bakso.
Dari
data di atas maka dapat diketahui bahwa HPP per satuan adalah sebesar Rp 4.340 Perhitungannya adalah:
-
Karena laba yang diinginkan 15% jadi harga jual yang
dibebankan per mangkok adalah :
15%*4.340 = Rp 651
4.340 + 651 = 4.991
(Dibulatkan menjadi Rp 5.000)
1.3 Perhitungan Dengan Metode Variable Costing
Sama halnya
dengan full costing bahan baku tidak berubah hanya biaya overhead pabrik yang
bersifat variabel atau yang berfluktuasi secara langsung dengan volume
penjualan
Tabel 3.8 Biaya Lain-Lain
No
|
Keterangan
|
Per bulan
(Rp)
|
Per hari
(Rp)
|
1
|
Biaya listrik
|
100.000
|
3.333
|
2
|
Biaya Air
|
150.000
|
5.000
|
|
Total
|
|
8.333
|
1.3.1 Perhitungan HPP
Total
Tabel 3.9 HPP Total Menurut Variable Costing
No
|
Keterangan
|
Per hari
(Rp)
|
1
|
Biaya bahan-bahan
|
508.000
|
2
|
Biaya Overhead
|
|
|
- Biaya listrik
|
3.333
|
|
- Biaya Air
|
5.000
|
|
Total
|
516.333
|
Dari
tabel 3.9 dapat diketahui
bahwa HPP total adalah sebesar Rp 516.333
1.3.2 Perhitungan HPP
Per Satuan
Dari
data di atas maka dapat diketahui bahwa HPP per satuan adalah sebesar Rp 4.130 Perhitungannya adalah:
-
Karena laba yang diinginkan 15% jadi harga jual yang
dibebankan per mangkok adalah :
15%*4.130 = Rp 619
4.130 + 619 = 4.749
(Dibulatkan menjadi Rp 4.800)
1.4 Perbandingan Harga Pokok Produksi
Tabel 3.10 Perbandingan
Harga Pokok Produksi
Keterangan
|
Metode Full Costing
|
Metode Variable Costing
|
Biaya Bahan Baku
|
Rp 508.000
|
Rp 508.000
|
Biaya Overhead
|
Rp 34.480
|
Rp 8.333
|
Perhitungan HPP Total
|
Rp 542.480
|
Rp 516.333
|
Perhitungan HPP Per
Satuan
|
Rp 4.340
|
Rp 4.130
|
Laba Yang Diinginkan 15%
|
Rp 651
|
Rp 619
|
Harga Jual Per Mangkok
|
Rp 5.000
|
Rp 4.800
|
Berdasarkan
perhitungan harga pokok produksi terdapat perbedaan pada metode full costing
dan variable costing yaitu pada biaya overhead pabrik. Menurut metode variable
costing biaya overhead pabrik hanya dihitung biaya yang bersifat variabel.
Perbedaan tersebut dapat berakibat pada laba yang didapat lebih kecil
dibandingkan dengan metode full costing.
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Salah satu unit
usaha dari pak
toyo yang terletak di wisma asri setelah dilakukan penelitian sederhana berkenaan
dengan perhitungan HPP dengan metode full
costing, telah diketahui bahwa HPP total hariannya adalah Rp542.480,00 dan HPP
per satuan atau HPP per mangkoknya adalah Rp5.000,00 dengan keuntungan 15% yang ditargetkan.
2. Sedangkan perhitungan
menggunakan variable costing terdapat sedikit perbedaan yang terletak pada
biaya overhead pabrik karena tidak memasukan biaya depresiasi dan biaya sewa
gedung, telah diketahui bahwa HPP total hariannya adalah Rp516.333,00 dan HPP per satuan atau
HPP per mangkoknya adalah Rp4.800 dengan keuntungan 15% yang ditargetkan.
SARAN
Pada bagian
ini penulis memberikan saran, adapun saran tersebut sebagai berikut :
·
Dalam penentuan harga pokok produksi sebaiknya suatu usaha
menghitung biaya depresiasi pada aktiva tetap yang berkaitan dengan proses
pembuatan produk, sehingga akan memperoleh harga pokok produk yang maksimal.
·
Penulis juga menyarankan agar usaha dapat mengganti bahan
baku yang lebih terjangkau harganya dan juga yang berkualitas agar dapat
menentukan harga pokok produk dan harga
jual yang lebih efisien, sehingga usaha dapat menjual dengan harga yang lebih
ekonomis untuk para konsumen dan tetap memperoleh laba sesuai yang diinginkan.