Monday, July 7, 2014

Penentuan HPP Dengan Metode Full Costing dan Variable Costing


PENDAHULUAN

Pada dasarnya suatu perusahaan didirikan adalah untuk menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Serta untuk mencapai tujuan dari pendirian perusahaan tersebut kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut setiap perusahaan untuk mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuannya. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba yang optimal, berkembang dan tetap mampu mempertahankan eksistensi usahanya di masa yang akan datang.
          Di Indonesia, usaha dagang yang dapat diterima dengan baik dan menarik bagi kelompok konsumen adalah produk yang mewakili barang yang banyak dicari oleh konsumen. Kualitas produk dipengaruhi oleh proses produksi maupun bahan baku yang digunakan. Persaingan antar usaha pun terjadi didalam menetapkan harga, perusahaan berusaha untuk menawarkan harga semenarik mungkin terhadap konsumen. Untuk menentukan harga jual yang terjangkau yang menjadi dasar adalah biaya-biaya yang terjadi didalam proses produksi.sebuah produk, contoh : usaha kuliner bakso, tentu saja mengalami proses produksi, mulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi produk jadi.
          Informasi biaya yang tepat dan akurat dapat membantu perusahaan untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan mutu produk tersebut. Dengan menghitung harga pokok produksi, semua biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah suatu produk akan lebih jelas terlihat sehingga informasi biaya yang lengkap dapat disajikan. Harga pokok produksi memuat informasi biaya yang diperlukan sebagai dasar penentuan harga jual, yaitu dengan menghitung harga pokok produksi dan menambahkan keuntungan yang diinginkan.
          Penentuan harga jual dipengaruhi oleh ketelitian dalam menentukan harga pokok produksi, apabila terjadi kesalahan didalam penentuan harga pokok produksi baik dalam pencatatan, penyajian dalam laporan keuangan akan membawa perusahaan kepada situasi yang akan merugikan perusahaan, karena perhitungan laba yang diperoleh. Selain harga pokok produksi mempunyai peranan yang penting didalam penentuan harga jual juga untuk menilai apakah biaya-biaya yang terjadi didalam suatu produksi telah dilaksanakan secara efisien sesuai dengan output yang dihasilkan dan membantu didalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan produksi dan penjualan dagang.
          Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengambil judul :
“Penentuan harga pokok produksi berdasarkan full costing dan variable costing sebagai dasar penentu harga jual bakso“ 



1.2.    Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

1.2.1  Rumusan Masalah                                                           
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1.     Berapa harga pokok produksi menurut metode full costing dan variable costing pada UKM “Bakso Otoy” ?
2.     Berapa harga jual yang tepat untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan ?

1.2.2  Batasan Masalah
          Dalam penulisan ilmiah ini penulis membatasi masalah yaitu menganalisis Harga pokok produksi pada Bakso Otoy. Data yang digunakan bulan April 2012.

 1.3.   Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi maka tujuan dari penelitian  ini adalah :
1.     Untuk menentukan harga pokok produksi dengan metode full costing dan variable costing.
2.     Untuk menentukan harga jual yang tepat agar memperoleh laba yang diharapkan.

1.1 Biaya Bahan Baku
Tabel 3.4  Biaya Bahan-Bahan
No
Keterangan
Harga
(Rp)
1
Daging
255.000
2
Urat
84.000
3
Mie kuning
20.000
4
Mie putih
20.000
5
Toge, sayur, seledri
12.000
6
Saos
30.000
7
Kecap
21.000
8
Cuka
4.000
9
Cabe
5.500
10
Bawang goreng
21.000
11
Garam
2.000
12
Penyedap rasa
10.500
13
Biaya giling
23.000

Total
508.000






Tabel 3.5  Biaya Peralatan
No
Keterangan
Banyak
Harga
(Rp)
Total
(Rp)
Masa pakai*)
Penyusutan**)
per bulan
(Rp)
per hari
(Rp)
1
Gerobak bakso
1
500.000
500.000
5
8.333
278
2
Kompor gas + tabung
1
475.000
475.000
3
13.194
440
3
Kompor
2
75.000
150.000
1
12.500
417
4
Panci air bakso
1
275.000
275.000
1
22.917
764
5
Panci masak air
1
50.000
50.000
1
4.167
139
6
Baskom besar
1
5.000
5.000
1
417
14
7
Wajan
1
35.000
35.000
1
2.917
97
8
Pisau
2
2.500
5.000
0,5
833
28
9
Talenan
1
5.000
5.000
1
417
14
10
Sendok bakso
1
10.000
10.000
1
833
28
11
Saringan
1
10.000
10.000
1
833
28
12
Wadah bumbu
4
7.500
30.000
1
2.500
83
13
Rak piring
1
100.000
100.000
2
4.167
139
14
Lap
6
3.333
20.000
0,5
3.333
111
15
Meja
4
50.000
200.000
2
8.333
278
16
Kursi
16
23.000
368.000
2
15.333
511
17
Mangkok
30
2.500
75.000
2
3.125
104
18
Sendok
30
583
17.500
2
729
24
19
Garpu
30
583
17.500
2
729
24
20
Tempat Sendok
4
4.000
16.000
2
667
22
21
Gelas
30
833
25.000
2
1.042
35
22
Wadah tisu
4
10.000
40.000
2
1.667
56
23
Dispenser
1
100.000
100.000
1
8.333
278
24
Asbak
4
2.500
10.000
2
417
14

Total


2.539.000

117.736
3.925
Keterangan :
*) Per tahun dan habis pakai
**) Metode yang digunakan adalah metode rata-rata







Tabel 3.6  Biaya Lain-Lain
No
Keterangan
Per bulan
(Rp)
Per hari
(Rp)
1
Biaya sewa gedung***)
666.667
22.222
2
Biaya listrik
100.000
3.333
3
Biaya Air
150.000
5.000

Total

30.555
Keterangan :
***) Biaya sewa gedung adalah Rp 8.000.000 per tahun

1.2 Perhitungan Dengan Metode Full Costing
Untuk perlu diketahui, bahwa usaha ini merupakan usaha yang menggunakan model usaha antar keluarga, sehingga untuk biaya tenaga kerja ditiadakan.
1.2.1 Perhitungan HPP Total
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa asumsi dasar yang digunakan adalah asumsi penjualan harian, sehingga HPP total yang dimaksud dalam penelitian ini adalah HPP per hari.








Tabel 3.7  HPP Total Menurut Full Costing
No
Keterangan
Per hari
(Rp)
1
Biaya bahan-bahan
508.000
2
Biaya Overhead


- Biaya sewa gedung
22.222

- Biaya listrik
3.333

- Biaya Air
5.000

- Biaya Penyusutan
3.925

Total
542.480

Dari tabel 3.7 dapat diketahui bahwa HPP total adalah sebesar Rp 542.480

1.2.2 Perhitungan HPP Per Satuan
Untuk HPP per satuan yang penyusun maksud disini adalah HPP untuk menghasilkan semangkok bakso, sehingga perhitungan HPP per satuan adalah HPP total harian dibagi dengan jumlah bakso yang dihasilkan dalam satuan mangkok. Perhitungannya dapat dirumuskan sebagai berikut:


 
                       

Sementara, untuk jumlah bakso yang dihasilkan dengan bahan-bahan yang dipaparkan di atas, dapat menghasilkan rata-rata 125 mangkok bakso.
Dari data di atas maka dapat diketahui bahwa HPP per satuan adalah sebesar Rp 4.340 Perhitungannya adalah:


 
                                

-         Karena laba yang diinginkan 15% jadi harga jual yang dibebankan per mangkok adalah :
15%*4.340  = Rp 651
4.340 + 651 = 4.991 (Dibulatkan menjadi Rp 5.000)


1.3 Perhitungan Dengan Metode Variable Costing
Sama halnya dengan full costing bahan baku tidak berubah hanya biaya overhead pabrik yang bersifat variabel atau yang berfluktuasi secara langsung dengan volume penjualan
Tabel 3.8  Biaya Lain-Lain
No
Keterangan
Per bulan
(Rp)
Per hari
(Rp)
1
Biaya listrik
100.000
3.333
2
Biaya Air
150.000
5.000

Total

8.333

1.3.1 Perhitungan HPP Total
Tabel 3.9  HPP Total Menurut Variable Costing
No
Keterangan
Per hari
(Rp)
1
Biaya bahan-bahan
508.000
2
Biaya Overhead


- Biaya listrik
3.333

- Biaya Air
5.000

Total
516.333

Dari tabel 3.9 dapat diketahui bahwa HPP total adalah sebesar Rp 516.333


1.3.2 Perhitungan HPP Per Satuan
Dari data di atas maka dapat diketahui bahwa HPP per satuan adalah sebesar Rp 4.130 Perhitungannya adalah:


 
                                

-         Karena laba yang diinginkan 15% jadi harga jual yang dibebankan per mangkok adalah :
15%*4.130  = Rp 619
4.130 + 619 = 4.749 (Dibulatkan menjadi Rp 4.800)

















1.4 Perbandingan Harga Pokok Produksi

Tabel 3.10 Perbandingan Harga Pokok Produksi
Keterangan
Metode Full Costing
Metode Variable Costing
Biaya Bahan Baku
Rp 508.000
Rp 508.000
Biaya Overhead
Rp 34.480
Rp 8.333
Perhitungan HPP Total
Rp 542.480
Rp 516.333
Perhitungan HPP Per Satuan
Rp 4.340
Rp 4.130
Laba Yang Diinginkan 15%
Rp 651
Rp 619
Harga Jual Per Mangkok
Rp 5.000
Rp 4.800

Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi terdapat perbedaan pada metode full costing dan variable costing yaitu pada biaya overhead pabrik. Menurut metode variable costing biaya overhead pabrik hanya dihitung biaya yang bersifat variabel. Perbedaan tersebut dapat berakibat pada laba yang didapat lebih kecil dibandingkan dengan metode full costing.














PENUTUP

KESIMPULAN
1.     Salah satu unit usaha dari pak toyo yang terletak di wisma asri setelah dilakukan penelitian sederhana berkenaan dengan perhitungan HPP dengan metode full costing, telah diketahui bahwa HPP total hariannya adalah Rp542.480,00 dan HPP per satuan atau HPP per mangkoknya adalah Rp5.000,00 dengan keuntungan 15% yang ditargetkan.
2.     Sedangkan perhitungan menggunakan variable costing terdapat sedikit perbedaan yang terletak pada biaya overhead pabrik karena tidak memasukan biaya depresiasi dan biaya sewa gedung, telah diketahui bahwa HPP total hariannya adalah Rp516.333,00 dan HPP per satuan atau HPP per mangkoknya adalah Rp4.800 dengan keuntungan 15% yang ditargetkan.





























 SARAN

Pada bagian ini penulis memberikan saran, adapun saran tersebut sebagai berikut :

·        Dalam penentuan harga pokok produksi sebaiknya suatu usaha menghitung biaya depresiasi pada aktiva tetap yang berkaitan dengan proses pembuatan produk, sehingga akan memperoleh harga pokok produk yang maksimal.
·        Penulis juga menyarankan agar usaha dapat mengganti bahan baku yang lebih terjangkau harganya dan juga yang berkualitas agar dapat menentukan harga pokok  produk dan harga jual yang lebih efisien, sehingga usaha dapat menjual dengan harga yang lebih ekonomis untuk para konsumen dan tetap memperoleh laba sesuai yang diinginkan.

No comments:

Post a Comment