Pada musim depan kita semua penikmat sepakbola
tidak akan melihat Manchester United dan AC Milan di kompetisi tertinggi di
Eropa yaitu Uefa Champions League. Pasalnya kedua tim tersebut sedang mengalami
kemunduran performa tim musim lalu yang berimbas tidak masuknya Manchester
United dan AC Milan dikompetisi tertinggi benua biru tersebut. Bagi pendukung
kedua tim tersebut tidak berpartisipasi dikompetisi eropa adalah sesuatu yang
sangat tidak masuk akal sehat mereka bahkan bisa dibilang sangat mengecewakan.
Bagaimana tidak hampir setiap musim Manchester United dan AC Milan selalu ikut
serta dalam ajang tertinggi dibenua biru tersebut. Manchester United dan AC
Milan bisa dibilang memiliki DNA Eropa yang sulit terbantahkan. Kedua tim ini
memiliki tradisi yang sangat kuat di ajang Uefa Champions League, setiap
tahunnya mereka selalu lolos secara langsung dalam ajang ini bahkan tanpa harus ikut ajang
kualifikasi terlebih dahulu. Uefa Champions League tahun ini sangat berbeda
dengan tahun sebelumnya dengan tidak lolosnya Manchester United dan AC Milan
akan merubah peta kekuatan klub sepakbola Eropa menjadi ke arah yang lebih baik
ini menunjukan tim-tim di liga sepakbola Eropa telah menunjukan peningkatan
yang cukup signifikan dalam hal peningkatan performa.
Mari kita lihat dari sisi performa Manchester
United terlebih dahulu pada musim ini. Sebenarnya komposisi pemain dari
Manchester United ini masih terbilang baik dengan nama nama besar seperti Wayne
Rooney, Robin Van Persie, Michael Carrick, Nemanja Vidic, David De Gea dan
masih banyak lagi. Bahkan dengan tim inilah Opa Fergie berhasil menggenapkan
titel gelar Premier League menjadi 20 dan jumlah itu adalah yang terbanyak dari
seluruh tim di inggris. Akan tetapi pada musim 2013/2014 Opa Fergie tidaklah
menjadi manager Manchester United lagi karena Fergie menyatakan pensiun dari
dunia sepakbola yang telah membesarkan namanya. Tampuk kepemimpinan manajerpun
beralih dari Fergie ke Moyes. Ex pelatih Everton ini dipilih oleh Fergie secara
langsung untuk menggantikannya sebagai manajer di Manchester United yang sering
disebut dengan “The Chosen One”. Kinerja yang bisa dibilang sangat baik dengan
pemain yang “pas – pasan” di Everton, Moyes dapat menjaga konsistensi di papan
tengah liga inggris bahkan ditiap musim BPL Everton selalu menjadi batu
ganjalan jika bertemu dengan tim 4 besar seperti Manchester United, Manchester
City, Chelsea dan Arsenal. Everton sangat sulit dikalahkan terutama apabila
bermain di Goodison Park kandang mereka. Tidak heran kalau Fergie menunjuk
langsung Moyes untuk menggantikannya sebagai manajer Manchester United. Perjalanan
Manchester United ditangan David Moyes pun naik turun bak rolller coaster
bahkan di kandangnya Old Trafford Manchester United menelan kekalahan sebanyak
7 kali di musim ini. Itu adalah jumlah kekalahan terbanyak dalam semusin di
kandang selama liga inggris berganti format ke Premier League. Jajaran direksi
Manchester United pun akhirnya kehabisan kesabaran akan performa yang semakin
memburuk. Alhasil manajemen Manchester United mengembil keputusan untuk memecat
pelatih mereka itu dengan langsung menunjuk pelatih interim yang sekaligus
masih aktif bermain sebagai pemain yaitu Ryan Giggs. Ryan Giigs ditugaskan
untuk menjadi pelatih sementara sampai akhir musim 2013/2014 usai. Musim
2013/2014 akhirnya pun usai para fans Manchester United pastinya senang karena
musim 2013/2014 merupakan musim yang sangat aneh dan gila disaat yang
bersamaan. Bagaimana tidak karena di akhir musim 2013/2014 Manchester United
hanya menduduki peringkat 7 yang menjadikan mereka tidak lolos untuk mengikuti
kompetisi tertinggi di eropa yaitu UEFA Champions League. Bahkan Manchester United
tidak lolos juga dalam mendapatkan tiket Europa League yang notabennya
merupakan kompetisi kasta kedua di Eropa. Hasil pada musim 2013/2014 menjadikan
Manchester United hanya tampil di kompetisi domestik saja. Hasil yang dapat
dibanggakan dari Manchester United hanya lolos ke perempat final UEFA Champions
League sebelum disingkirkan secara pahit oleh Bayern Muenchen di babak
tersebut.
Setelah melihat rangkuman musim yang gila dari
Manchester United mari kita lihat
rangkuman musim yang gila lagi dari liga yang berbeda yaitu AC Milan. Tidak
jauh berbeda dari hasil Manchester United yang terima AC Milan pun memiliki
hasil yang sama dalam hal performa pada musim 2013/2014 bahkan bisa dibilang
lebih parah. Performa yang naik turun menjadi bahasan yang sama pada performa
AC Milan pada musim ini. Nama besar AC Milan di kancah sepakbola Italia sedikit
goyah akibat performa yang semakin mengecewakan. Pemecatan pelatih pun menjadi
opsi dari manajemen AC Milan untuk mendongkrak performa tim yang semakin lesu.
Allegri dipecat menyusul performa AC Milan yang semakin memburuk sempat
digantikan asisten pelatih mereka sementara. Pada akhirnya manajemen AC Milan
menunjuk eks pemain mereka yaitu Clarence Seedorf, hal ini sedikit mengejutkan
pasalnya ia masih menjadi pemain di salah satu klub di liga brasil yaitu
Botafogo. Seedorf memutuskan pensiun sebagai pemain karena ia mengatakan tidak
bisa menolak tawaran dari klub tercintanya yang menunjuknya sebagai pelatih.
Beban yang diemban Seedorf bisa dikatakan sangatlah berat karena ia harus
membawa AC Milan minimal ke kompetisi Eropa untuk musim depan. Dengan performa
yang naik turun Seedorrf dituntut memberikan hasil yang instan untuk
menyelamatkan posisi AC Milan di Eropa. Pil pahit pun harus ditelan para
pendukung setia AC Milan karena pada akhir musim AC Milan dipastikan tidak
tampil di kompetisi eropa. Pada akhir musim AC Milan hanya berada diposisi 8
hasil ini merupakan hasil yang sangat mengecewakan dikarenakan AC Milan dikenal
klub yang membawa nama besar sepakbola di italia di kancah sepakbola eropa dan
tim asal italia yang paling sering memenangkan trofi UCL dibandingkan tim asal
italia yang lain yaitu sebanyak 7 kali. Raihan tersebut hanya kalah dari klub
kaya Spanyol yaitu Real Madrid yang baru – baru ini berhasil menggenapkan
jumlahnya sebanyak 10 kali. Imbas dari tidak lolosnya AC Milan ke kompetisi
eropa sangat berpengaruh pada kondisi keuangan klub maklum saja kompetisi eropa
menghadirkan uang yang sangat besar disetiap tahapnya belum lagi sponsor –
sponsor yang berdatangan apabila mereka dapat berlaga di kompetisi eropa. Hasil
yang bisa dibanggakan dari AC Milan hanyalah mereka adalah satu – satunya tim
dari italia yang lolos ke 16 besar pada UEFA Champions League sebelum
disingkirkan oleh Barcelona.
Hasil yang sangat mirip bukan ? Performa yang
tidak stabil, tidak lolos ke Eropa dan memecat pelatih mereka masing – masing. Demikianlah
rangkuman dari musim yang sangat gila dan sekaligus aneh dari kedua klub besar
di liga domestik dari masing – masing liga. Mereka memiliki tradisi yang sangat
kuat dkompetisi idomestik bahkan Eropa. Mari kita doakan saja kedua tim yang
bernasib sama ini kembali kejalan yang benar agar fans dapat memberikan
kebahagian duniawai bagi fans – fans mereka yang berada diseluruh penjuru dunia.
Mari kita berdoa menurut kepercayaan masing – masing berdoa dimulai . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . AAAMIINN
No comments:
Post a Comment